''Betapa kagumku mengirakan perasaan tanpa batas
Saat menatap rona paras perempuan
yang menyiratkan kejernihan, kedamaian
dan keikhlasan hati menjalani detik-detik sang kala
Kesalutan dan rasa nuraga tiada cukup mengulas kesempurnaannya
Dipahat dari lembut tanah kesejatian
dan dilukis dari pena lentik surga
Kedalam raganya desah nafas Tuhan ditiupkan
Seharum aroma sekuntum mawar yang lagi mekar
Kehalusan pekerti dan hangat tutur sapa tersematkan
dalam kesahajaan yang terangkum mulia difirmanNya
Kaulah manifestasi keindahan sebenar – benarnya
yang Tuhan hadirkan di semesta ini
Dengan mahkota keanggunan yang tersulami
butiran-butiran embun berkemilauan disepanjang masa''
Saat menatap rona paras perempuan
yang menyiratkan kejernihan, kedamaian
dan keikhlasan hati menjalani detik-detik sang kala
Kesalutan dan rasa nuraga tiada cukup mengulas kesempurnaannya
Dipahat dari lembut tanah kesejatian
dan dilukis dari pena lentik surga
Kedalam raganya desah nafas Tuhan ditiupkan
Seharum aroma sekuntum mawar yang lagi mekar
Kehalusan pekerti dan hangat tutur sapa tersematkan
dalam kesahajaan yang terangkum mulia difirmanNya
Kaulah manifestasi keindahan sebenar – benarnya
yang Tuhan hadirkan di semesta ini
Dengan mahkota keanggunan yang tersulami
butiran-butiran embun berkemilauan disepanjang masa''
pada 03 Februari 2010 jam 20:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar